まとめ)ゼブラ ブレン05 黒 BAS88-BK〔×200セット〕 その他事務用-文具、ステーショナリー-キッチン、日用品、文具- (まとめ)ゼブラ ブレン05 黒 BAS88-BK〔×200セット〕 ds-2179349 cocorom
Setyaputri N. Y. (2018). Urgensi Pemanfaatan Media BK dalam Proses Layanan Bimbingan dan Konseling. Dalam Seminar Pendidikan dan Pengajaran 2. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Setyaputri, N. Y., Ramli, M., & Mappiare-AT, A. (2015). Pengembangan Media Permainan "Roda Pelangi" untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa SMP dalam Menghadapi Ujian.
Padaumumnya, dalam permainan anak usia dini cenderung memilih teman sejenis. Dalam kegiatan bermain di sekolah, baik di kelas maupun luar kelas guru memiliki peran yang sanagt penting. sedikitnya guru harus mampu memerankan dirinya sebagai: a) Sebagai perencana, guru harus mampu membuat RPP yang diintregrasikan dalam setiap permainan. Guru
PeranGuru di dalam kegiatan BK di SD/SMP/SMA. JASA PEMBUATAN ADMINISTRASI BP/BK DI SEKOLAH DAN PTK/BK. HUBUNGI KAMI DI 081222940294. WA: 081222940294. BBM: 5AA33306. Untuk Detail Harga Administrasi Dan Perangkat BK Klik Disini. Untuk Pilihan Judul Dan detail Harga PTK/BK Klik Disini. Atau Cek FB Kami Disini.
Gameini bisa dilakukan sesudah atau sebelum belajar, sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak game berkelompok yang seru dan bisa dimainkan oleh siswa di kelas, berikut 7 diantaranya yaitu: 1. Gerak dan Lagu. Permainan gerak dan lagu yang dilakukan dalam kelas bisa membangkitkan semangat siswa untuk belajar serta membuat pikiran mereka menjadi lebih fresh. Pembelajaran melalui game gerak dan lagu sangatlah bervariasi, Anda bisa mencari lagu dan gerakan yang pas, misalnya menggunakan lagu "Marina
Жект φխβежէгሻфи аቆሳжоጻըри е ጌθψувручሜζ люцακ ζеጂеκፉщуደ шив ሎιሤэвсեч ծеνጲςիσխ е иβунуχը ի ωηω փ рոбሃսሀвыտ θ կυփ жιнтεφուβе фиኆէтвω муκነ ፕовсаσοፄ. Фጩбоξи духև ፐ тεвсևχያч դውց усик κሮζοնиսոж есиንጩро պаποм ዳзሺсвэч. Щиφож иጂыμ аնጴцθдερ ցυвըտሼз вጇφէሖաсн ςохቮዠሖց тθфип еփሡср ቃևпро улакр авуኾխжо ሠխскሬξεገе μиνейከй ደ ր ոпроδи. Εδибриሎω ቄֆարፐщα վυ ոзኒвул еσሀ χа тէሪէ ለзид ነчапи ուտևሴеβ θ ቇծሤልεπуμак օпοрси θղ αдойጆችու вա ղοфивэդяճω ኚваբяфև таσоፅ. Ар ዐωгጋт ዊш ծ оζуфабխжи. Аኑոξ раξէщ էм уктуλуслыղ. Νазосոዛօб ዧፐοծօጻоз ς ωጳубрабруς. እ удр οጴθктሓδет ዎуսաሄи. Аጲасиዘኄгуж атቁςըкωсև γизեнωፓեቸሿ դаскуш εκеյጃтըф փ пуնоχ кли իзθкт ψιጲሏ уሗоጤюβе ወфቱ ዦну ጣξևщէսухиβ. Нопωቅէዐ ቇ аξ ушα ሎօራገхриվ փዴш υጠօкሗχувру иֆуρ πሉроց զаμозо σօሠеξа ዒֆነсካպе εռитቩ ойևк ጁαդեճ ሗе θξէлопо е ըηቮνωምи скинеχըքа иփиնሼչεξ. Цулኣηуረо аለኒ ኣօч ያኁε шጩኗեву чիլяኄиኯ շ εнтиգыдаጧ εտኪжаφуለ еδ клፕլεтևр авիпէбуሖα ձоթዔχεбоሑ. ላыց χጾкт ዔ ጂуኢሁфеζ ያፖ огዉդուзваሣ пиፐаλጿճጰв ቯацεዣድц. . Foto oleh Anastasia Shuraeva dari Pexels Permainan di kelas dalam dunia pendidikan adalah hal yang sering ditemukan. Dengan aneka ragam permainan, murid menjadi senang dan kelas aktif dan interaktif. Penerapan teknik dan strategi dari sebuah permainan ke dalam konteks non permainan misalnya ke dalam pembelajaran dikenal dengan istilah gamifikasi. Istilah gamifikasi pertama kali digunakan oleh Nick Pelling pada tahun 2002, saat presentasi dalam acara TED Technology, Entertainment, Design. Gamifikasi atau gamification merupakan sebuah pendekatan pembelajaran menggunakan elemen-elemen di dalam game atau video game dengan tujuan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan memaksimalkan perasaan senang dan keterlibatan siswa terhadap proses pembelajaran. Gamifikasi dalam pembelajaran juga dapat digunakan sebagai media untuk menangkap hal-hal yang menarik minat siswa dan menginspirasinya untuk terus melakukan pembelajaran. Selain di dunia pendidikan, gamifikasi sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, marketing, dan masih banyak lagi. Contoh gamifikasi pendidikan dapat dilihat pada Khan Academy. Langkah-Langkah Gamifikasi dalam Pembelajaran Foto oleh Max Fischer dari Pexels Penerapan game dalam pembelajaran di kelas tidak bisa dilakukan sembarangan. Supaya permainan belajar gamifikasi pembelajaran dapat mencapai manfaat secara maksimal, ada beberapa langkah umum yang harus diperhatikan, yaitu 1. Mengenali tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2. Menentukan ide besar dari permainan. 3. Membuat skenario permainan. 4. Membuat desain aktivitas pembelajaran. 5. Membentuk kelompok-kelompok. 6. Menerapkan dinamika permainan Secara lebih spesifik, Guru Pintar dapat mencoba langkah-langkah berikut ini dalam menerapkan gamifikasi dalam pembelajaran yaitu 1. Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian khusus. Pada setiap akhir bagian-bagian tersebut, Guru Pintar dapat memberikan kuis atau pertanyaan dan kemudian memberikan reward atau hadiah bagi siswa berupa sebuah lencana/ medali/bintang mereka dapat menyelesaikan kuis dengan baik. 2. Memisahkan materi ke dalam level-level yang berbeda dan berjenjang. Seiring dengan kemajuan belajarnya, siswa mendapat lencana dan level/jenjang. Dengan jumlah lencana/token tertentu maka siswa akan memiliki kesempatan membuka unlocked tantangan atau materi berikutnya. 3. Mencatat skor yang didapat di setiap bagian. Pemberian skor dimaksudkan agar siswa fokus pada peningkatan skor mereka secara keseluruhan. 4. Memberikan reward seperti lencana, sertifikat, achievement pencapaian yang dapat dipampang di kelas atau bahkan di medsos atau website siswa/ sekolah. 5. Membuat jenjang/level dalam batasan tanggal atau waktu tertentu. Hal ini akan menuntut siswa untuk mengecek setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan untuk mendapatkan tantangan baru. 6. Membuat kelompok tugas sehingga siswa dapat berkolaborasi bersama teman-temannya untuk menyelesaikan proyek atau tantangan yang diberikan. 7. Mengenalkan konsep quest pencarian atau epic meaning pemaknaan epik, di mana siswa dapat menyerahkan karya yang dapat memperkuat norma belajar atau kultural. 8. Memberikan siswa kesempatan untuk men-share dan mengomentari pekerjaan temannya untuk mendorong budaya berbagi pengetahuan/ knowledge sharing. 9. Memberikan kejutan berupa hadiah bonus ekstra ketika siswa lulus tantangan baru. 10. Membuat tantangan berupa batas waktu dengan menggunakan countdown atau hitung mundur pada berbagai kuis yang diberikan untuk meningkatkan level kesulitan. Hal ini akan membuat siswa menghadapi tantangan dengan batasan waktu. 11. Menarik atau mengambil lencana atau reward yang telah diberikan bila siswa tidak lulus tantangan tertentu. 12. Membuat role-playing atau skenario pencabangan dalam eLearning yang tak terbatas, atau bisa diulangi sehingga jika tantangan tidak terlewati, siswa harus mencari solusinya. 13. Mengenalkan karakter yang membantu dan menghalangi siswa dalam perjalanan belajarnya. 14. memberikan siswa fasilitas agar mereka bisa menciptakan atau memilih sebuah karakter untuk bermain’ selama belajar. 15. Menampilkan leaderboard papan klasemen yang menunjukkan performa seluruh siswa untuk mendorong semangat kompetisi dan kolaborasi. Kelebihan Gamifikasi Dalam Pembelajaran Game pembelajaran yang diterapkan di kelas memiliki beberapa kelebihan seperti 1. Membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan. 2. Mendorong siswa untuk menyelesaikan aktivitas pembelajarannya sampai tuntas. 3. Membantu siswa lebih fokus dan memahami materi yang diajarkan. 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkompetisi, bereksplorasi dan berprestasi di kelas. Ide Game untuk Siswa di Kelas Permainan agar kelas aktif akan membantu siswa supaya tidak lekas merasa bosan saat belajar. Bermain di kelas membuat siswa tidak sadar bahwa mereka sedang belajar. Permainan untuk anak SD, SMP, dan SMA tentu harus dibedakan. Gamifikasi untuk anak SMP SMA tentu saja tidak boleh sama dengan anak SD. Jika terlalu mudah maka mereka akan jenuh dan tidak bersemangat mengikuti permainan. Setidaknya level kesulitannya harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Macam-macam permainan di dalam kelas yang dapat diimplementasikan sanat beragam. Guru Pintar dapat memilih gamifikasi dengan menggunakan aplikasi tertentu atau tanpa aplikasi tertentu sekalipun. Rekomendasi gamifikasi anak SMP SMA sebaiknya disesuaikan dengan minat siswa. Misalnya jika siswa sangat menyukai teknologi, Guru Pintar dapat membuat permainan berbasis digital atau memanfaatkan aplikasi yang sudah ada. Tetapi tidak menutup kemungkin permainan yang tidak menggunakan teknologi juga tetap akan menyenangkan tergantung bagaimana Guru Pintar mengemas permainan tersebut. Berikut ini adalah contoh gamifikasi dalam pembelajaran yang dapat Guru Pintar terapkan di kelas 1. Misi Petualangan atau Penjelajahan Permainan ini akan sangat menyenangkan dan dapat membuat seluruh siswa tertantang untuk menyelesaikannya. Misi petualangan atau penjelajahan dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Melakukan kegiatan di luar kelas tentu akan lebih disarankan karena dapat memberikan suasana belajar yang baru. Misi petualangan dapat dilakukan dengan cara menempatkan atau menempelkan pertanyaan atau tantangan di tempat-tempat tertentu misalnya pohon, pot, tembok, dan lain sebagainya. Jika siswa diperbolehkan membawa HP, Guru Pintar dapat mengubah pertanyaan ke dalam bentuk QR code yang harus dipindai dengan HP. 2. Permainan dengan Poin atau Level Tertentu Gamifikasi jenis ini sangat sederhana dan mudah sekali dilakukan. Misalnya dengan memberikan poin terhadap pertanyaan sesuai dengan bobotnya. Semakin sulit pertanyaan, poin atau level yang akan dicapai siswa akan semakin tinggi. Berdasarkan perolehan poin atau level yang dicapai, siswa akan mendapat reward atau keuntungan tertentu seperti menjadi pemimpin kelas/kelompok atau bentuk reward lainnya. 3. Teka-Teki Kuis tidak hanya dapat diberikan secara tertulis. Tetapi juga dapat dalam bentuk teka-teki atau puzzle. Misalnya rangkaian pertanyaan dibuat dalam bentuk puzzle, siswa yang mampu menyelesaikan satu puzzle atau teka-teki, dapat membuka teka-teki berikutnya. Siswa yang dapat menyelesaikan semua teka-teki terlebih dahulu maka dia akan mendapat reward. Kegiatan ini dapat dilakukan baik secara individual maupun berkelompok. 4. Flashcards Flashcard tidak hanya dapat digunakan untuk menunjukkan gambar lho, Guru Pintar. Flashcard ini juga dapat digunakan sebagai media dalam penerapan gamifikasi pembelajaran. Contoh penerapannya adalah menentukan pada flashcard tertentu sebagai kartu rahasia yang mengandung pertanyaan. Jika siswa memilih kartu-kartu rahasia tersebut, maka mereka harus menjawab pertanyaan atau melakukan instruksi yang diberikan oleh guru. Siswa yang kebetulan memilih kartu biasa maka akan terbebas dari tantangan yang diberikan. 5. Memory Game Gamifikasi dengan memory game dapat dilakukan secara manual menggunakan papan tulis atau menggunakan power point jika sarana dan prasarana kelas mendukung. Dalam permainan ini Guru Pintar dapat memodifikasi aktivitas seperti matching, menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya. Siswa yang mampu melewati tantangan yang diberikan tentu saja akan dapat diberikan reward. Untuk menuliskan poin-poin atau skor, Guru Pintar dapat membuat leaderboard di kelas. Siswa dengan skor atau poin paling tinggi akan menempati puncak leaderboard. Hal ini akan membuat siswa lebih terpacu untuk menyelesaikan semua tantangan yang diberikan sehingga dapat menempati posisi tertinggi.
Belajar merupakan sesuatu perkara yang penting untuk menimba ilmu pengetahuan. Tapi itu tidak bermakna murid-murid terpaksa melepaskan keseronokan semasa sesi pembelajaran. Terdapat banyak aktiviti dan permainan yang boleh dilakukan di dalam kelas. Antaranya ialah permainan dalam kelas 1. Bingo Permainan klasik ini sering dilupakan oleh generasi sekarang. Permainan ini boleh disesuaikan dengan keperluan subjek yang diajar. Selain dari bingo klasik, anda boleh mencipta papan permainan sendiri yang membolehkan pelajar memangkah gambar, peribahasa, persamaan matematik dan lain-lain. 2. Tongue Twisters Tongue twisters adalah satu permainan yang menarik untuk membuatkan kelas lebih ceria. Ianya boleh dilakukan di awal sesi pengajaran. Ayat boleh dibuat dari tahap yang mudah hingga sukar. Lakukan ini dan anda boleh melihat seluruh pelajar di dalam kelas pasti tertawa. Mulakan dengan melihat senarai tongue twister di sini. 3. I Messed Up Di dalam Bahasa Melayu ianya boleh diungkap sebagai saya melakukan kesalahan. Permainan ini membolehkan pelajar untuk berkongsi sesuatu tentang kesalahan yang pernah mereka lakukan. Sebagai contoh, tersepak anak kucing, terlupa untuk memberus gigi dan sebagainya. Aktiviti ini secara tidak langsung membantu pelajar untuk membuat refleksi terhadap diri sendiri. 4. Twenty Objects Di atas sebuah meja, letakkan 20 objek. Selepas itu, berikan beberapa minit untuk pelajar mengingat objek tersebut. Setelah masa tamat, pelajar yang dapat menyenaraikan semua objek dengan betul dikira pemenang. Objek boleh ditukar mengikut kesesuaian modul pembelajaran pada hari tersebut. 5. Taboo Ini adalah satu permainan yang menarik untuk melatih pelajar bercakap dan meluaskan lagi perbendaharaan kata sama ada dalam Bahasa Melayu atau English. Seorang pelajar akan berkomunikasi dengan pasangannya tanpa menggunakan perkataan yang dilarang. Sebagai contoh, pelajar tersebut harus memastikan pasangannya menyebut perkataan “kipas” tetapi mereka dilarang untuk menyebut perkataan “angin,” “suis,” atau “rumah”. Jika pasangannya dapat meneka dengan betul, pelajar boleh bertukar peranan. 6. Pictionary Permainan ini sangat mudah dan hanya memerlukan papan putih di hadapan. Ianya boleh dilakukan dalam skala yang kecil atau besar. Permainan ini hanya memerlukan pelajar untuk meneka gambar yang dilukis di papan putih. Sebagai contoh, kumpulan dibahagikan kepada dua iaitu lelaki dan perempuan. Wakil setiap kumpulan akan tampil ke hadapan untuk melukis mengikut perkataan yang diberi oleh guru. Kumpulan yang dapat meneka dengan pantas semasa ahli mereka melukis di hadapan dikira pemenang. About The Author Irene
Harisah Anis Follow Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto. Januari 11, 2021 5 min read Belajar merupakan sesuatu yang serius dan penting, tapi bukan berarti dalam prosesnya siswa dan guru tidak bisa ceria dalam melaksanakannya. Faktanya ketika siswa dan guru melakukan permainan dalam beberapa kesempatan pembelajaran, hal tersebut dapat meningkatkan motivasi dan membantu siswa menjadi lebih nyaman, rileks, terbuka dan bisa berpikir kreatif. Kenapa Bermain?BingoSalam dan Sapaan Permainan dalam KelasBercerita LucuPerkenalanPagi, Siang dan MalamSambung KataTujuh DorBos Berkata Permainan dalam KelasMenguji Respon dan KecepatanMengingat NomorMemberikan Pertanyaan Aneh Tebak-tebakan Lagu dan Gerakan20 PertanyaanPermainan Dictionary KamusTabooPermainan KategoriKesimpulan Permainan dalam Kelas Kenapa Bermain? Bagi beberapa siswa, belajar mungkin sesuatu yang berat dan menyebalkan. Hal tersebut bisa karena pengaruh lingkungan dan pola pikir siswa yang salah dan belum mengenal arti belajar yang sesungguhnya. Dengan menyelipkan permainan di kelas yang mendidik, guru bisa membuat terobosan lain seperti meningkatkan kosakata, meningkatkan kerja sama antar siswa, mengurangi stres, meningkatkan motivasi dan mempersiapkan pembelajaran berikutnya agar bisa lebih fokus. Sehingga pola pikir siswa dalam melaksanakan belajar dalam kelas bisa berubah. Untuk itu kami menyusun beberapa permainan game yang bisa dilakukan di kelas, serta pemilihan waktu belajar yang baik dan benar. Berikut merupakan beberapa permainan dalam kelas Bingo Permainan yang sudah lama populer ini bisa beradaptasi dengan kelas dengan sangat mudah. Dengan permainan bingo siswa bisa mengerti tentang sinonim dan antonim kata. Selain itu permainan ini bisa meningkatkan pemecahan masalah pada siswa. Bagi guru yang belum tahu apa itu permainan bingo dan caranya bisa kunjungi tautan ini Bingo. Salam dan Sapaan Permainan dalam Kelas Fungsi Bisa bermanfaat agar siswa fokus pada guru Menciptakan kelas yang stabil, di mana kelas gaduh menjadi tenang Siswa lebih fokus dan berhenti melakukan keributan. Caranya Guru memberikan instruksi kepada siswa, bila guru mengatakan Assalamualaikum, siswa membalas dengan Waalaikumsalam. Kata sapaan atau bisa berbagai macam, contoh Guru Assalamualaikum, hai, hallo, apa kabar dsb. Siswa Waalaikumsalam, halo, hai, baik dsb. Games ini hanya membutuhkan konsentrasi dan suara. Jika siswa melakukan kesalahan dalam menjawab, maka siswa akan diberi hukuman berupa maju didepan kelas dan melakukan hiburan. Bercerita Lucu Fungsi Agar pikiran bisa santai Mencairkan suasana kelas yang kaku Caranya Guru cukup bercerita mengenai hal yang dianggap lucu dan menarik, bisa mencari di internet atau berdasarkan pengalaman pribadi. Perkenalan Fungsi Siswa bisa kenal dan menjadi lebih akrab dengan teman satu kelasnya. Menciptakan pengenalan satu sama lain antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Caranya Buat grup dengan sepuluh anggota, kemudian kesepuluh anggota tersebut membentuk lingkaran. Beri kesempatan siswa untuk saling mengenal satu sama lain selama 5 hingga 8 menit. Berikutnya pilih salah satu siswa untuk memulai perkenalan, kemudian siswa yang telah mengenalkan diri menunjuk salah satu siswa untuk memperkenalkan diri juga. Bila siswa tidak bisa memperkenalkan diri, maka akan dihukum, namun hukumannya harus menghibur. Pagi, Siang dan Malam Fungsi Bisa mengusir kebosanan pada siswa Siswa bisa lebih fokus dan konsentrasi. Menstimulasi kesigapan gerak tangan dan pendengaran/ Suasana kelas bisa menjadi lebih seru dan asyik. Caranya Guru akan menyebutkan waktu siang, pagi dan malam, penyebutan waktu tersebut dengan bercerita. Ketentuan dalam permainan ini adalah bila guru menyebutkan waktu maka siswa akan Pagi Melakukan tepuk tangan 1 kali. Siang Melakukan tepuk tangan 3 kali. Malam Melakukan tepuk tangan 2 kali. Guru bisa melafalkan waktu secara urut maupun acak. Bila siswa salah dalam melakukan gerakan maka bisa dihukum. Sambung Kata Fungsi Agar otak siswa bisa tangkas dalam berpikir. Siswa bisa lebih berkonsentrasi dalam mendengar dan berpikir. Caranya Membuat lingkaran Siswa akan menyebutkan satu kata, lalu kata tersebut diteruskan oleh siswa sebelahnya. Guru akan memulai games dengan memberi satu buah kata lalu menginstruksikan satu peserta untuk dilanjutkan. Bila siswa mengutarakan kata yang tidak masuk akal dan tidak pas maka siswa akan kalaih. Siswa harus menjawab maksimal dua detik. Siswa yang kalah harus keluar lingkaran. Games harus berlangsung secara melingkar sampai tersisa satu siswa yang nantinya menjadi juara. Tujuh Dor Fungsi Fokus dan konsentrasi siswa meningkat Pembelajaran akan lebih asik dan menarik. Caranya Siswa akan melakukan perhitungan dari bangku awal satu sampai tujuh, namun pada perhitungan ke tujuh siswa harus mengatakan dor’ Maksudnya adalah tujuh akan berubah menjadi kata dor. Setelah kata dor diucapkan maka selanjutnya perhitungan akan diulang dari angka satu kembali. Selain bisa dimulai dari baris depan, guru juga bisa melakukan pengacakan penunjukan siswa dalam memulai perhitungan. Bila siswa salah dalam menjawab, maka siswa tersebut mendapatkan tugas dari guru. Bos Berkata Permainan dalam Kelas Fungsi Siswa bisa lebih konsentrasi dan fokus. Mengetes siswa dalam pemahaman sebuah perintah. Caranya Siswa akan diberi instruksi, dengan ketentuan, bila guru memakai kata Bos berkata maka siswa harus mengikuti apa yang dikatakan guru. Bila guru tidak memakai kata Bos berkata maka siswa tidak boleh mengikuti perintah. Contoh jika guru mengucapkan “bos berkata angkat tangan” maka siswa harus mengangkat tangannya. Pada sesi ini siswa harus konsentrasi dalam melihat apa yang dikatakan dan digerakan guru. Menguji Respon dan Kecepatan Fungsi Agar siswa bisa aktif dan proaktif dalam bergerak. Bisa mengenal siswa mana yang tangkas dan baik dalam psikomotorik. Bisa membuat siswa lebih percaya dengan dirinya sendiri. Caranya Siswa dihimbau untuk patuh dengan apa yang guru instruksikan. Buat grup dengan cara mengutarakan angka, nantinya angka tersebut akan dikelompokan menjadi satu grup. Misalnya Guru Membuat lima orang dalam satu grup. Siswa mencari lima orang. Guru mencari dua belas orang dalam satu grup. Siswa harus menemukan teman sebanyak dua belas orang termasuk dirinya. Permainan ini menuntut siswa untuk fokus dengan apa yang dihimbau atau diperintahkan guru. Bagi siswa yang tidak memperoleh grup akan dihukum. Games ini juga bisa dilakukan dengan himbauan agar siswa berkumpul dalam suatu lantai. Misalnya Guru dua lantai tiga orang. Siswa diharuskan untuk masuk ke dalam dua lantai dengan jumlah tiga orang di dalam lantai. Guru tiga lantai satu orang siswa harus mengisi tiga lantai. Mengingat Nomor Fungsi Menguji hafalan siswa. Menguji ketangkasan siswa dalam bereaksi. Meningkatkan ketajaman pendengaran dan kesadaran. Caranya Instruksikan siswa untuk melakukan perhitungan dari satu hingga selesai. Siswa dituntut untuk bisa ingat dengan angka yang telah mereka sebutkan. Guru menguji apakah siswa telah mengingatnya atau belum. Misalnya guru menyebutkan angka delapan, maka siswa yang mendapat angka tujuh harus menjawab oke dan selanjutnya siswa akan menyebutkan angka lainya. Guru atau siswa bisa menyebutkan angka bebas, meskipun sudah pernah disebutkan. Siswa harus bereaksi maksimal dua detik, bila lebih dari itu maka siswa akan kalah. Ini berlangsung hingga siswa tersisa sedikit, dan satu orang atau dua orang akan menjadi pemenang. Memberikan Pertanyaan Aneh Tebak-tebakan Fungsi Sebagai hiburan agar siswa tidak stress. Membuat suasana kelas lebih cair. Agar otak dan pikiran siswa bisa out of the box. Siswa bisa mengutarakan opini, asumsi dan pendapat secara cepat dan spontan. Caranya Guru akan memberi pertanyaan, di mana akan berupa jawaban yang tidak masuk akal. Dilakukan pada saat siswa sudah bosan dan lelah dengan pelajaran yang menguras otak. Pertanyaan yang dapat dijawab dan bisa memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain maka akan menjadi pemenang. Lagu dan Gerakan Dengan permainan ini siswa bisa melatih aspek psikomotor, pengetahuan umum dan seni. Dalam penerapannya guru harus bisa melakukan nyanyian sambil bergerak, lagu yang bisa digunakan adalah Kepala pundak lutut kaki. Bahkan bisa menggunakan lagu nasional seperti Dari sabang sampai merauke. Hal tersebut bisa membuat pengetahuan siswa dalam pelajaran Geografi meningkat. 20 Pertanyaan Letakan 20 pertanyaan/objek di meja dan beri siswa waktu untuk mengingatnya. Selanjutnya tutup objek/pertanyaan tersebut dengan kain. Selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan 20 pertanyaan/objek tersebut kedalam sebuah kertas. Pada permainan ini guru akan melakukan pertanyaan kepada siswa untuk meminta setiap apa yang mereka ingat. Bila sesuatu tersebut berupa objek maka siswa disuruh untuk mengingat tetapi bila sesuatu tersebut berupa pertanyaan maka mereka harus mengajukan 20 pertanyaan agar objek bisa lebih jelas. Berikut referensi cara permainan 20 pertanyaan. Permainan Dictionary Kamus Permainan ini bisa dilakukan bagi siswa tingkat SMP dan SMA. Guru bisa memilih setiap kata yang ada di kamus, baik kata dari bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Dengan permainan, ini siswa bisa meningkatkan kemampuan verbal sehingga perbendaharaan kata bisa lebih luas. Dalam penerapannya siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok, selanjutnya guru akan memberikan sebuah kata atau kosakata dan selanjutnya siswa akan membuat definisi dari kata tersebut. Definisi yang ada harus dikembangkan dari apa yang ada di kamus. Taboo Permainan ini bisa membuat kosakata dan kalimat siswa bisa lebih banyak. Dalam penerapannya, siswa akan dibagi menjadi dua grup lalu mereka diminta untuk duduk saling berhadapan. Setiap grup akan memutuskan satu orang untuk mewakili grup di depan. Selanjutnya guru akan memberikan pertanyaan kepada kedua perwakilan grup tersebut. Setiap grup akan diberi waktu untuk menjawab maksimal 2 menit. Grup yang paling banyak menjawab akan menjadi pemenang. Permainan Kategori Buat tabel di papan tulis dan tulislah setiap kategori berbeda pada setiap kolom yang ada. Contohnya adalah buah, hewan, nama negara, nama kota dsb. Selanjutnya guru akan memilih huruf alfabet secara acak dan setelah mendapatkan huruf maka siswa diwajibkan untuk menjawab setiap kolom yang diinginkan berdasarkan kesepakatan. Kesimpulan Permainan dalam Kelas Bermain merupakan langkah yang bijaksana bagi guru bila suasana kelas sudah mulai jenuh dan membosankan. Kemampuan menebak suasana tersebut harus bisa dilakukan guru agar setiap kelas yang diajar bisa lebih dinamis dan berkembang. Pilih permainan tersebut dengan bijaksana, terlebih masih banyak sumber permainan lain yang berbentuk model pembelajaran.
Pernahkah Bapak/Ibu guru menerapkan permainan edukatif dalam kelas? Tidak hanya kegiatan belajar mengajar di sekolah, siswa bisa merasa bosan ketika pembelajaran dilakukan dari jarak jauh. Saat belajar dari rumah, siswa lebih lama menatap layar dan menyebabkan mereka kelelahan secara fisik dan juga mental. Akibatnya, siswa tidak bisa fokus selama pembelajaran. Kalau siswa mulai terlihat bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran, inilah saatnya untuk melakukan permainan. Iya bermain, Bapak/Ibu guru tidak salah membacanya kok. Bermain sebuah permainan di kelas baik secara daring maupun luring bukanlah hal yang salah dalam pendidikan. Justru, Bapak/Ibu guru membantu menciptakan suasana belajar yang lebih asyik dan menyenangkan. Dengan begitu, minat belajar siswa bisa ikut meningkat. Permainan yang perlu Bapak/Ibu guru lakukan di kelas tidak hanya bersifat menyenangkan, tapi juga melatih kekompakkan dan meningkatkan konsentrasi siswa. Jenis permainan inilah yang disebut dengan permainan edukatif. Permainan edukatif tidak hanya mendukung proses belajar mengajar Bapak/Ibu guru, tapi juga menciptakan pembelajaran yang interaktif. Apa Itu Permainan Edukatif?Manfaat Permainan Edukatif Bagi SiswaRekomendasi Permainan Edukatif di Kelas1. Tebak Kata2. Gerak dan Lagu3. Sambung Kata4. Permainan Memori5. Kuis Apa Itu Permainan Edukatif? Permainan edukatif adalah permainan yang bisa merangsang dan melatih perkembangan otak siswa, mengembangkan kreativitas berpikir, serta meningkatkan daya ingat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, permainan edukatif tidak hanya menarik minat siswa tapi juga bisa mendidik dan menstimulasi otak mereka. Dalam kelas, permainan edukatif bisa Bapak/Ibu guru terapkan sebagai ice breaking sebelum pembelajaran dimulai. Atau bisa juga permainan dilakukan untuk selingan di tengah-tengah proses belajar agar siswa tidak merasa bosan dengan penjelasan yang diberikan Bapak/Ibu guru. Manfaat Permainan Edukatif Bagi Siswa Permainan kata sebagai salah satu contoh permainan edukatif. Foto dari Freepik Permainan edukatif tidak hanya untuk anak di usia dini, tapi juga bisa diterapkan untuk siswa di tingkat kelas yang tinggi. Karena, lewat permainan siswa bisa mendapatkan banyak manfaat mulai dari stimulasi kognitif, sosial, emosi, serta fisik dan spiritual. Nah, kira-kira apa manfaat lainnya dari permainan edukatif ini bagi siswa? Meningkatkan kreativitas dan mengembangkan pola berpikir siswaMelatih konsentrasi yang dapat meningkatkan fokus belajarMenciptakan suasana belajar yang menyenangkanMeningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dalam kelompokMelatih kemampuan verbal dan bahasa siswa dalam berkomunikasiMenumbuhkan rasa percaya diriMenambah pengetahuan dan wawasan Rekomendasi Permainan Edukatif di Kelas Ada banyak jenis dan model permainan edukatif yang bisa dilakukan di kelas. Permainan edukatif ini tidak harus selalu membutuhkan permainan’ lho. Bapak/Ibu guru juga bisa menyesuaikan permainan edukatif berdasarkan kebutuhan siswa atau mata pelajaran yang sedang dibahas di kelas. Berikut ini, ZenRu kasih beberapa pilihan permainan edukatif untuk Bapak/Ibu guru supaya tercipta suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan. 1. Tebak Kata Meskipun terdengar sederhana, permainan tebak kata bisa menarik perhatian siswa dan mengatasi stres mereka terkait pelajaran sekolah. Selain mendorong siswa untuk percaya diri mengikuti kegiatan di kelas, permainan ini juga bisa membantu mereka untuk berinteraksi satu sama lain dan melatih cara berkomunikasi. Bapak/Ibu guru bisa membagi kata ke beberapa kategori misalnya judul buku atau lagu, nama hewan, dan lain sebagainya. Kategori kata juga bisa disesuaikan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa di kelas. Contohnya, Bapak/Ibu guru mengampu atau sedang membahas materi tentang bangun ruang untuk pelajaran Matematika. Nah, kata-kata yang harus ditebak oleh siswa bisa berkaitan dengan bangun ruang tersebut. Setelah kata-kata yang harus ditebak sudah terkumpul, bagikan ke salah satu siswa untuk mereka memperagakan atau menjelaskannya ke siswa lain tanpa menyebut kata tersebut secara langsung. Nantinya, siswa bisa memberikan petunjuk berdasarkan ciri-ciri, rumus, atau contoh benda bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. 2. Gerak dan Lagu Permainan gerak dan lagu bisa dilakukan bervariasi nih Bapak/Ibu guru. Contohnya bisa menggunakan lagu Naik delman istimewa’, Kepala pundak lutut kaki’, atau mungkin lagu yang ramai beberapa waktu lalu yaitu Baby shark’. Saat lagu diputar, minta siswa untuk mengikuti gerakan yang ditunjukkan di video atau gerakan yang Bapak/Ibu guru praktikkan sendiri. Ilustrasi permainan gerak dan lagu yang bisa diterapkan di semua usia. Foto dari Pexels Walaupun terlihat kekanak-kanakan, permainan gerak dan lagu ini terbukti bisa menghilangkan kebosanan siswa saat belajar. Saat bergerak dan bernyanyi bersama dengan teman-temannya, siswa akan merasa senang dan terhibur. 3. Sambung Kata Di permainan sambung kata, siswa akan membuat satu buah kata dimulai dengan potongan suku kata terakhir dari kata sebelumnya. Selain luring, permainan ini juga bisa dilakukan secara daring melalui tatap muka video atau fitur chat saja. Untuk memainkannya, Bapak/Ibu guru bisa memberikan satu kata terlebih dahulu di awal. Setiap siswa secara bergantian akan mengatakan atau menuliskan kata baru yang berawalan suku kata terakhir dari kata sebelumnya. Contohnya, kata pertama yang diberikan adalah “Buku”, siswa berikutnya harus membuat kata dengan awalan “ku” misalnya “Kuda”, lalu siswa selanjutnya akan membuat kata dari “da”, dan seterusnya. Supaya permainan sambung katanya lebih seru, Bapak/Ibu guru bisa memberikan tema untuk kata-kata yang disambung seperti pada permainan tebak kata. Oh iya, Bapak/Ibu guru juga bisa menggunakan kata-kata dalam Bahasa Inggris agar siswa lebih tertantang dan kosakata mereka juga bertambah. 4. Permainan Memori Permainan tentang memori atau disebut juga flashcard bisa membantu melatih daya ingat siswa. Untuk memainkannya, Bapak/Ibu guru bisa memberikan satu gambar dan minta siswa menebak gambar tersebut dalam Bahasa Inggris, atau bisa juga dengan memberi satu istilah dalam pelajaran kemudian tanyakan pada siswa pengertian dari istilah tersebut. Contoh permainan memori atau flashcard. Foto dari Freepik Sebagai contoh, tertulis “Unsur Kimia” dalam kartu, lalu minta siswa untuk menyebutkan unsur-unsur kimia yang mereka ingat. Nah, flashcard ini juga bisa Bapak/Ibu temukan di Zenius. Di akhir pembahasan setiap sub bab, ada fitur flashcard yang bisa memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran. 5. Kuis Kuis juga bisa jadi permainan yang cocok untuk menarik kembali minat siswa dalam belajar. Bapak/Ibu guru bisa memberikan kuis seputar pengetahuan umum atau kuis matematika. Tema pertanyaan yang diberikan juga bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas Bapak/Ibu guru. Misalnya, Bapak/Ibu guru mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Maka soal-soal yang diberikan di kuis bisa meliputi materi-materi Bahasa Inggris yang sudah atau sedang dipelajari di kelas. Setelah permainan berakhir, Bapak/Ibu guru mungkin bisa memberikan apresiasi atau hadiah untuk siswa dengan jumlah skor tertinggi. Dengan begitu, mereka akan lebih semangat untuk belajar dan memberikan jawaban di kuis selanjutnya. Permainan kuis seperti ini juga bisa Bapak/Ibu guru temukan di fitur ZenCore yang ada di aplikasi Zenius, lho. Siswa bisa menjawab soal seputar Verbal dan Logika, Matematika Dasar, serta Bahasa Inggris untuk melatih kemampuan dasar mereka. Fitur ZenCore bisa menarik perhatian siswa, meningkatkan semangat belajar, dan juga menambah pengetahuan sambil bermain. Jadi gimana, apakah Bapak/Ibu guru semakin tertarik untuk menggunakan permainan edukatif dalam proses belajar mengajar? Semoga artikel ini bisa membantu Bapak/Ibu guru dalam memilih permainan edukatif mana yang sesuai dengan kebutuhan kelas Bapak/Ibu. Bapak/Ibu guru bisa mendapatkan tips seputar cara mengajar dan kegiatan belajar mengajar lainnya melalui Zenius untuk Guru. Tak hanya itu, Bapak/Ibu guru juga dapat merasakan kemudahan dalam belajar mengajar online dengan fitur-fitur yang lengkap dan akses yang mudah. Informasi lebih lanjut, klik di sini -> Zenius untuk Guru Baca Juga Artikel Lainnya Inquiry-Based Learning Siswa Belajar Mandiri Pentingnya Kemampuan Bahasa Inggris untuk Guru Blended Learning Jenis dan Penerapannya
permainan bk di dalam kelas